Hmm.. sebenarnya apa yang akan saya tulis sama sekali tidak ada
hubungannnya dengan sesuatu yang modern, kenapa? Tentu saja karena saya
tak punya bahan untuk menulis hal itu :'D *plak
Hal yang ingin saya tulis sebenarnya adalah beberapa curhatan dari teman
saya yang mempunyai sedikit masalah dengan strata sosial. Jadi begini
ceritanya, teman saya ini adalah seseorang yang perawakannya terlihat
cukup dewasa (tua) diumurnya yang memang sudah tidak belia lagi, beliau
ini (lol) masih mengenyam bangku kuliah (makan bangku kuliah) disalah
satu perguruan tinggi swasta di tangerang (nama kota disamarkan *plak),
pada semester 3, sesuai kebijakan dari universitas tempat ia menuntut
ilmu, pihak universitas mewajibkan para mahasiswanya mencari kerja atau
melakukan sesuatu yang menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi,
cerita demi cerita, karena teman saya yang satu ini senang dan lumayan
jago dalam hal digital design, ia melamar kesebuah perusahaan yang
memproduksi tas sampai akhirnya tanpa ada yang menyangka dan menduga :'D
ia diterima bekerja disana sebagai desaigner tas, begitu menurut yang
saya dengar. Seperti kita tahu, dunia kerja itu bisa menjadi apa saja,
jika beruntung kita akan mendapatkan posisi yang nyaman, gaji yang
sepadan, rekan kerja yang berkawan dan atasan yang rupawan. Namun..
tidak demikian bagi teman saya yang satu ini, kenapa ? sebelum kesana
kita kesampingkan masalah gaji dan jabatan yang ia dapat, saya akan
menggosipkan beliau dalam hal interaksinya dengan rekan kerja
sehari-hari, yang saya dengar dari curhatan beliau ini, rekan kerja
disana tidaklah sebaik yang diharapkan, kesenjangan sosial antar pegawai
sangat jelas terlihat, misal.. saat makan siang, orang-orang dengan
jawaban tertentu makan ditempat tertentu dan orang dengan jabatan
tertentu lainnya makan ditempat tertentu lainnya (?). Ditambah lagi,
beliau merupakan salah satu pekerja yang termuda dengan umurnya yang
tua, jadi dapat keadaan diatas rasanya sangat canggung bagi beliau untuk
beliau bergaul dengan lingkungan kerjanya. Dapat dibayangkan memang
bagaimana rasanya berada ditempat yang seperti itu, ya kan.. ? "Sebagian
mengatakan bahwa itu adalah bagian dari sesuatu yang modern, dan
sesuatu yang modern itu selalu mengandung hal-hal yang diskriminatif",
ujar beliau. Beliau melanjutkan kata-katanya, "Yang gw suka bukanlah
orang-orang yang modern, namun orang-orang yang berada dipertengahan
yaitu orang-orang yang baru saja melewati fase Jadul dan menuju fase
manusia yang modern, namun hal ini akan terus berulang, dimasa depan,
manusia yang meninggalkan fase modern saat ini akan disebut manusia dari
jaman jadul dan begitu selanjutnya, hal ini hanya akan menjadi siklus
secara terus menerus".
Tulisan saya yang satu ini bener-benar gak ada artinya T_T *plak
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus