Pernahkah kalian menjadi orang lain, atau seperti orang lain atau ingin menjadi seperti orang lain atau dipaksa menjadi orang lain? Mungkin pernah, tapi sebelum kesana mari kita bahas hal tersebut berdasarkan cerita fiktif yang terjadi didunia nyata(?).
Di film-film tertentu yang mengisahkan sekelompok orang yang terjebak
dalam kesulitan yang sama, misalnya dalam sebuah kecelakaan pesawat yang
menyebabkan mereka terdampar disebuah pulau yang terpencil atau
sekelompok orang yang terjabak didalam sebuah banker perlindungan dari
perang nuklir yang terjadi diluar, intinya film-film tersebut menegaskan
bahwa alaur ceritanya mengharuskan sekelompok orang tersebut berada
dalam satu tempat atau ruangan dan terisolasi dalam waktu yang cukup
lama titik *emosi. Kisah mereka biasanya diawali dengan kepedulian yang
besar pada sesama korban atau orang-orang yang bernasib sama, mereka
saling melindungi pada awalnya, namun beberapa hari kemudian mulai
terlihat orang-orang dengan watak tertentu, ada yang mempunyai watak
pemimpin, ada yang egois, ada yang selalu mengomel dan menyalahkan
keadaan, ada yang sok ingin jadi pemimpin intinya watak-watak ini dibuat
untuk membuat konflik dan memperkuat cerita. Pada awalnya, mereka
memilih pemimpin dengan suka rela, namun waktu terus berlalu dan keadaan
tak kunjung membaik, akhirnya mereka saling menyalahkan dan pecahlah
ikatan antara kelompok kecil tersebut, pembagian jatah makanan yang
tidak seimbang juga stok makanan yang terus menipis biasanya membuat
orang-orang tersebut menjadi "gila", dan perlahan-lahan mereka menjadi
orang yang lain dari dirinya sebelumnya, menjadi lebih liar dan cerita
demi cerita hingga akhirnya tersisa satu orang yang selamat, yang ini
biasanya seorang perempuan, lihatkan... laki-laki memang tidak
ditakdirkan bahagia ToT.
Nah.. dari film-film mengerikan serperti itupun kita bisa belajar bahwa
keadaan memang kadang membuat atau bahkan menuntut kita menjadi sesuatu
yang lain, namun menjadi sesuatu yang lain tidaklah selalu buruk, pada
kenyataannya malah ada kalanya kita harus menjadi sesuatu yang lain demi
kebaikan bersama, misal.. kita harus menjadi seseorang yang serius
padahal kita hobi sekali bercanda, atau kita diharuskan menjadi
laki-laki yang gagah perkasa saat menjadi komandan upacara saat SMA
padahal sehari-hari kita memiliki tubuh yang lemah gemulai *plak
Ya.. pada intinya menjadi sesuatu yang lain itu tergantung menjadi apa
(jalan tengah hehe), jika baik maka baik jika buruk maka buruk, namun
menjadi sesuatu yang lain juga membuat kita belajar menjadi sesuatu yang
lebih baik.
Tidak ada komentar: